Rabu, 17 Agustus 2016

Palang Merah Indonesia untuk Negara Indonesia Tercinta


Hai readers....Ciye yang hari  ini bahagia banget merayakan kemerdekaan Indonesia yang ke-71. Tuut...tuuuttt...Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia untuk seluruh warga Negara Republik Indonesia kita yang tercinta J. Yeah, sebelumnya mimin minta maaf karena keterlambatan publikasi artikel kesehatannya ya, karena kemarin terlaksananya UAS yang sempah mengalihkan dunia mimin hehe. Oke langsung aja, kali ini artikel yang akan kita bahas sedikit beda dengan biasanya, biasanya kan kita membahas tentang penyakit tuh. Nah, sekarang kita bahas tentang organisasi yang membawahi KSR PMI Unit STIS. Tau gak apa? Yap...Palang Merah Indonesia.
Sebelumnya kita singgung dulu yuk sejarah lahirnya Palang Merah Indonesia J. Jadi sebenarnya Palang Merah Indonesia sudah mulai dibentuk sebelum Perang Dunia II,  tepatnya 12 Oktober 1873 yang dibentuk oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama Nederalndsche Roode Kruis Afdeeling Indoe(NERKAI), namun sempat dibubarkan pada saat pendudukan Jepang. Perjuangan pendirian Palang Merah Indonesia (PMI) lagi dipelopori oleh Dr. R. C. L. Senduk dan Dr. Bahder Djohan pada 1932 dengan pengajuan ke Sidang Konferensi Narkai pada 1940, tapi perjuangan ini tidak berjalan mulus, sempat ajuan tersebut ditolak mentah-mentah di sidang tersebut. Pantang menyerah dalam pengajuan pendidiran kembali Palang Merah Indonesia, Dr. R. C. L. Senduk dan Dr. Bahder Djohan mencoba membentuk Badan Palang Merah Nasional meskipun pada akhirnya tetap dihaslangi oleh Pemerintah Tentara Jepang. Sedih ya kawan L. Tapi pada 3 September 1945,  Presiden Soekarno memerintahakn Dr. Boentara (Menkes RI Kabinet I) agar membentuk suatu badan Palang Merah Nasional. Dengan dibentuk panitia lima orang yang terdiri dari Dr. R. Mochtar sebagai Ketua, Dr. Bahder Djohan sebagai Penulis dan tiga anggota panitia yaitu Dr. R. M. Djoehana Wiradikarta, Dr. Marzuki, Dr. Sitanala, Dr Boentaran. Tepat sebulan setelah kemerdekaan RI, 17 September 1945, PMI terbentuk dan tanggal ini sering dikenal dengan Hari PMI , diketuai umum oleh Drs. Mohammad Hatta dan diketuai harian oleh dr. Boentaran Martoadmodjo. Peran PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas kepalangmerahan sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No 59.Sebagai perhimpunan nasional yang sah, PMI berdiri berdasarkan Keputusan Presiden No 25 tahun 1950 dan dikukuhkan kegiatannya sebagai satu-satunya organisasi perhimpunan nasional yang menjalankan tugas kepalangmerahan melalui Keputusan Presiden No 246 tahun 1963.
Hm... panjang ya sejarahnya wkwk. Nah, lalu apa yang dilakukan oleh PMI untuk Indonesia??? Ada dua hal penting yang telah dilakukan PMI untuk Indonesia di awal kemerdekaan. Apa itu?
1.      Palang Merah Indoensia berupaya memulangkan orang Indoensia yang hilang di luar negeri selama pendudukan Jepang. Ih...keren kan, baru aja dibentuk langsung kerja J. Diperkirakan lebih dari 250 ribu orang Indonesia dibawa oleh pemerintah pendudukan Jepang, mereka adalah orang Indoensia yang menjadi romusha, Heiho, pelaut, dan perempuang yang dihadikan penghibur di luar negeri yang  belum juga kembali setelah kemerdekaan Indoensia di proklamirkan. Pmi melacak jejak mereka dan hanya menekumak sekitar 29 ribu atau sekitar 10-15% dalam kurun waktu 1945-1946. Kesukaran ini terjadi karena PMI tidak dibekali catatan mengenai orang hilang tersebut dan Palang Merah bentukan Belanda NERKAI menolak untuk bekerja sama dalam pencarian orang Indonesia yang berada di luar negeri.

2.      PMI membantu menyalurkan bantuan dari berbagai negara yang memberikan bantuan bagi rakyat Indonesia yang menderita akibat pertempuran yang terjadi. Sebenarnya pertempuran yang terjadi di Indonesia mengundang simpati dari negara lain seperti India, sehingga sebenarnya banyak bantuan obat-obatan dari mereka, namun kesulitan terjadi disaat distribusi ke pedalaman, dimana ada tekanan Belanda yang tidak menginginkan PMI aktif sebagai badan kemanusiaan melainkan NERKAIlah yang diakui sebagai gerakan palang merah yang sah. Beberapa negara saat itu mengambil jalan tengah dengan membagi bantuan menjadi dua, sebagian untuk PMI dan sebagian untuk NERKAI. Beberapa negara tersebut adalah Australia, ICRC, UNESCO, dan umumnya negara barat, sementara India dan Malaya langsung membantu PMI.
Nah dilihat dari dua usaha PMI tersebut bisa disimpulkan kan bahwa Palang Merah Indonesia sangat berperan bagi Indonesia. Awal pembentukan PMI yang kurang disetujui, mendapat pengakuan de facto dalam tugas kemanusiaan dan pengakuan dari ICRC pada 1950 disaat setelah PMI berani mengurus masalah interniran, pemulangan tentara Jepang dan tentara Belanda  yang berada di kamp tawanan beberapa wilayah Indonesia yang saat itu tentunya kamp wilayah dijaga oleh sebagian rakyat yang antipati terhadap Jepang dan Belanda. Keren ya kerja PMI kawan J. Oiya masih banyak lagi lho kerja PMI yang hasilnya patut di kasih 4 jempol oleh kita, seperti membantu saat terjadi peperangan/konflik, membantu korban bencana alam, serta transfusi darah dan kesehatan. Maka dari itu yuk kawan kita dukung kerja PMI, kita bisa mendukungnya baik dengan berkontribusi di bulan dana PMI maupun mendonorkan darah kalian yang berharga bagi orang yang membutuhkan J.
Sumber: