Selasa, 03 Mei 2016

Demam Berdarah Dengue (DBD) bukan sekedar demam biasa…..

Halo calon statistisi…Tau ga kalau pada tanggal 22 April kemarin adalah Hari Demam Berdarah? Sudah sejauh mana kita mengenal penyakit yang terdengar hampir tiap tahun diderita oleh beberapa mahasiswa di kampus kita ini? Yuk kita simak rincian lebih jelasnya.

 

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Bagaimana DBD bisa terjadi? Nyamuk Aedes aegypti yang sebelumnya mengisap darah penderita DBD, jika kemudian menggigit orang lain yang sehat maka virus demam berdarah akan berpindah ke orang sehat tersebut dan orang tersebut akan menderita demam berdarah. Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur. Penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat.

 

Tanda dan Gejala

1.      Demam Penyakit DBD didahului oleh demam tinggi yang mendadak terus-menerus berlangsung 2 - 7 hari, kenudianl turun secara cepat. Demam secara mendadak disertai gejala klinis yang tidak spesifik seperti: anorexia lemas, nyeri pada tulang, sendi, punggung dan kepala.

2.      Manipestasi Pendarahan.

Perdarahan terjadi pada semua organ umumnya timbul pada hari 2-3 setelah demam. Sebab perdarahan adalah trombositopenia. Gejala ini tidak semua harus muncul pada setiap penderita, untuk itu diperlukan toreniquet test dan biasanya positif pada sebagian besar penderita Demam Berdarah Dengue.

3.      Pembesaran hati (Hepotonegali).

Pembesaran hati dapat diraba pada penularan demam. Derajat pembesaran hati tidak sejajar dengan berapa penyakit Pembesan hati mungkin berkaitan dengan strain serotype virus dengue.

4.      Renjatan (Shock).

Renjatan dapat terjadi pada saat demam tinggi yaitu antara hari 3-7 mulai sakit. Renjatan terjadi karena perdarahan atau kebocoran plasma ke daerah ekstra vaskuler melalui kapiler yang rusak.

Adapun tanda-tanda perdarahan:

-       Kulit teraba dingin pada ujung hidung, jari dan kaki.

-       Penderita menjadi gelisah.

-       Nadi cepat, lemah, kecil sampai tas teraba.

-       Tekanan nadi menurun (menjadi 20 mmhg atau kurang)

-       Tekanan darah menurun (tekanan sistolik menurun sampai 80 mmhg atau kurang).

-       Renjatan yang terjadi pada saat demam, biasanya mempunyai kemungkinan yang lebih buruk.

5.      Gejala Klinis Lain.

Gejala lainnya yang dapat menyertai ialah : anoreksia, mual, muntah, lemah, sakit perut, diare atau konstipasi dan kejang.

 

       Gambaran Klinis:

       Gambaran klinis penderita dengue terdiri atas 3 fase yaitu fase febris, fase kritis dan fase pemulihan.

 

Description: phases of DHF

1.      Pada fase febris (FEVER)

Biasanya demam mendadak tinggi 2 – 7 hari, disertai muka kemerahan, eritema kulit, nyeri seluruh tubuh, mialgia, artralgia dan sakit kepala. Pada beberapa kasus ditemukan nyeri tenggorok, injeksi farings dan konjungtiva, anoreksia, mual dan muntah. Pada fase ini dapat pula ditemukan tanda perdarahan seperti ptekie, perdarahan mukosa, walaupun jarang dapat pula terjadi perdarahan pervaginam dan perdarahan gastrointestinal.

2.      Fase kritis,

terjadi pada hari 3 – 7 sakit dan ditandai dengan penurunan suhu tubuh disertai kenaikan permeabilitas kapiler dan timbulnya kebocoran plasma yang biasanya berlangsung selama 24 – 48 jam. Kebocoran plasma sering didahului oleh lekopeni progresif disertai penurunan hitung trombosit. Pada fase ini dapat terjadi syok.

3.      Fase pemulihan

bila fase kritis terlewati maka terjadi pengembalian cairan dari ekstravaskuler ke intravaskuler secara perlahan pada 48 – 72 jam setelahnya. Keadaan umum penderita membaik, nafsu makan pulih kembali , hemodinamik stabil dan diuresis membaik.

 

Pemeriksaan

Cara yang paling tepat untuk mengetahui apakah seseorang menderita demam berdarah atau tifus adalah dengan melakukan pemeriksaan darah. Pada pasien demam berdarah, pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa jumlah trombosit. Jika trombosit menurun, biasanya < 100.000/µl, seseorang didiagnosis mengalami demam berdarah. Tetapi, jika demam baru satu hari belum bisa diketahui karena jumlah trombosit yang masih normal. Pada kasus seperti ini, pasien dapat memeriksa jumlah trombositnya jika masih mengalami demam. Pada pemeriksaan yang lebih canggih, dapat diketahui apakah darah mengandung virus dengue atau tidak. Jika jumlah trombosit masih normal tetapi pada darah positif mengandung virus dengue berarti positif mengalami demam berdarah.

Cara Pencegahan

Cara pencegahan penyakit demam berdarah adalah melalui gerakan 3M. Gerakan 3M yang dimaksud adalah menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas.

Pengobatan

Tidak ada obat khusus untuk mengobati penderita demam berdarah karena tidak ada vaksin untuk membunuh virus dengue. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga agar penderita tidak mengalami dehidrasi. Yang terpenting ketika tanda gejala DBD mulai menyerang, segera memeriksakan diri ke Dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. Tes darah diperlukan untuk menegakkan diagnosa penyakit yang diderita.

 

 

Yuk mulai kenali tanda gejala DBD, kita atau teman kita yang sudah positif terkena Demam Berdarah Dengue (DBD) sebaiknya  langsung di bawa ke rumah sakit agar segera mendapatkan tindakan medis / opname segera sehingga halhal yang tidak diinginkan seminimal mungkin bisa dihindari seperti syok.

 

SALAM SEHAT… SIAMO TUTTI FRATELLI…..INTER ARMA CARITAS.

Sumber:

http://promkes.depkes.go.id/dl/booklet%20phbs%20rumah%20tangga.pdf

www.wpro.who.int/emerging_diseases/documents/Module4_ro.ppsx

WHO. Module 4: Clinical course of disesase, Dengue Clinical of Disease

http://yankes.itb.ac.id/?page_id=355

Centers of disesase control and PreventionDengue Virus http://www.cdc.gov/dengue/clinicalLab/clinical.html