Halo calon statistisi…Tau ga kalau pada tanggal
22 April kemarin adalah Hari Demam Berdarah?
Sudah sejauh mana kita mengenal
penyakit yang terdengar hampir tiap tahun
diderita oleh beberapa mahasiswa di kampus kita ini?
Yuk kita simak rincian lebih jelasnya.
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
Penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD) adalah penyakit
yang disebabkan oleh virus
dengue. DBD ditularkan melalui
gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Bagaimana DBD bisa terjadi? Nyamuk Aedes aegypti yang sebelumnya mengisap darah penderita DBD, jika kemudian menggigit orang lain
yang sehat maka virus demam berdarah akan berpindah ke orang sehat tersebut dan orang tersebut akan menderita
demam berdarah. Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat
menyerang seluruh kelompok umur. Penyakit ini berkaitan
dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat.
Tanda dan Gejala
1.
Demam Penyakit DBD didahului oleh demam tinggi
yang mendadak terus-menerus
berlangsung 2 - 7 hari, kenudianl turun secara cepat. Demam
secara mendadak disertai gejala klinis yang tidak spesifik seperti: anorexia lemas, nyeri pada
tulang, sendi, punggung dan kepala.
2.
Manipestasi Pendarahan.
Perdarahan terjadi pada semua
organ umumnya timbul pada hari 2-3 setelah
demam. Sebab perdarahan adalah trombositopenia. Gejala ini tidak semua
harus muncul pada setiap penderita,
untuk itu diperlukan toreniquet test dan biasanya positif
pada sebagian besar penderita Demam Berdarah Dengue.
3. Pembesaran hati (Hepotonegali).
Pembesaran hati dapat diraba
pada penularan demam. Derajat pembesaran hati tidak sejajar dengan
berapa penyakit Pembesan hati mungkin
berkaitan dengan strain
serotype virus dengue.
4.
Renjatan (Shock).
Renjatan dapat terjadi pada
saat demam tinggi yaitu antara
hari 3-7 mulai sakit. Renjatan terjadi karena perdarahan atau kebocoran plasma ke daerah ekstra vaskuler
melalui kapiler yang rusak.
Adapun tanda-tanda perdarahan:
-
Kulit teraba dingin pada
ujung hidung, jari dan kaki.
-
Penderita menjadi gelisah.
-
Nadi cepat, lemah, kecil
sampai tas teraba.
-
Tekanan nadi menurun (menjadi
20 mmhg atau kurang)
-
Tekanan darah menurun (tekanan sistolik menurun sampai 80 mmhg atau kurang).
-
Renjatan yang terjadi pada saat
demam, biasanya mempunyai kemungkinan yang lebih buruk.
5. Gejala Klinis Lain.
Gejala lainnya yang dapat menyertai ialah : anoreksia, mual, muntah, lemah, sakit perut, diare
atau konstipasi dan kejang.
Gambaran Klinis:
Gambaran klinis penderita dengue terdiri atas 3 fase yaitu fase
febris, fase kritis dan fase
pemulihan.
1. Pada fase febris (FEVER)
Biasanya demam mendadak tinggi 2 – 7 hari, disertai muka kemerahan,
eritema kulit, nyeri seluruh tubuh,
mialgia, artralgia dan sakit kepala.
Pada beberapa kasus ditemukan nyeri tenggorok, injeksi farings dan konjungtiva, anoreksia, mual dan muntah. Pada
fase ini dapat pula ditemukan tanda perdarahan seperti ptekie, perdarahan mukosa, walaupun jarang dapat pula terjadi perdarahan pervaginam dan perdarahan gastrointestinal.
2.
Fase kritis,
terjadi pada hari 3 – 7 sakit dan ditandai dengan
penurunan suhu tubuh disertai kenaikan permeabilitas kapiler dan timbulnya
kebocoran plasma yang biasanya
berlangsung selama 24 – 48
jam. Kebocoran plasma sering
didahului oleh lekopeni progresif disertai penurunan hitung trombosit. Pada fase ini
dapat terjadi syok.
3. Fase pemulihan
bila fase kritis terlewati maka terjadi pengembalian
cairan dari ekstravaskuler ke intravaskuler secara perlahan pada 48 – 72 jam setelahnya. Keadaan umum penderita membaik, nafsu makan pulih kembali
, hemodinamik stabil dan diuresis membaik.
Pemeriksaan
Cara yang paling tepat
untuk mengetahui apakah seseorang menderita demam berdarah atau tifus
adalah dengan melakukan pemeriksaan darah. Pada pasien
demam berdarah, pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa jumlah trombosit. Jika trombosit menurun, biasanya <
100.000/µl, seseorang didiagnosis
mengalami demam berdarah. Tetapi, jika demam baru
satu hari belum bisa diketahui
karena jumlah trombosit yang masih normal. Pada kasus seperti
ini, pasien dapat memeriksa jumlah trombositnya jika masih mengalami
demam. Pada pemeriksaan yang lebih canggih, dapat diketahui apakah darah mengandung virus dengue atau tidak. Jika
jumlah trombosit masih normal tetapi pada darah positif
mengandung virus dengue berarti
positif mengalami demam berdarah.
Cara Pencegahan
Cara pencegahan penyakit demam berdarah adalah melalui gerakan 3M. Gerakan 3M yang dimaksud adalah menguras bak mandi, menutup
tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang
bekas.
Pengobatan
Tidak ada obat khusus untuk
mengobati penderita demam berdarah karena tidak ada
vaksin untuk membunuh virus dengue. Hal yang dapat
dilakukan adalah dengan menjaga agar penderita tidak mengalami dehidrasi. Yang terpenting ketika tanda gejala DBD mulai menyerang, segera memeriksakan diri ke Dokter
atau fasilitas kesehatan terdekat. Tes darah diperlukan
untuk menegakkan diagnosa penyakit yang diderita.
Yuk mulai kenali tanda gejala
DBD, kita atau teman kita yang sudah positif terkena
Demam Berdarah Dengue (DBD)
sebaiknya langsung di bawa ke rumah sakit
agar segera mendapatkan tindakan medis / opname segera sehingga
hal –hal yang tidak diinginkan seminimal mungkin bisa dihindari seperti syok.
SALAM SEHAT… SIAMO TUTTI
FRATELLI…..INTER ARMA CARITAS.
Sumber:
http://promkes.depkes.go.id/dl/booklet%20phbs%20rumah%20tangga.pdf
www.wpro.who.int/emerging_diseases/documents/Module4_ro.ppsx
WHO. Module 4: Clinical course of disesase,
Dengue Clinical of Disease
http://yankes.itb.ac.id/?page_id=355
Centers of disesase control and
PreventionDengue Virus http://www.cdc.gov/dengue/clinicalLab/clinical.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar